Pendahuluan(Membaca cerpen lucu)

Cerpen Lucu tentang kejujuran

Rasanya hari-hari ku pilu dan bingung tanpa arah, karena sudah beberapa bulan aku menunggu panggilan kerja namun tidak kunjung ada. Kerjaan ku di rumah hanya luntang lantung tidak jelas. Aku bingung harus berbuat apa, ingin usaha tapi tidak punya modal. Hingga suatu hari akhirnya kuputuskan untuk menemui teman-teman ku dan berbagi masalahku saat ini.

Aku melihat sebuah dompet berwarna hitam di samping jalan ujung trotoar saat di perjalanan menuju rumah temanku. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri dompet itu dan ku buka untuk melihat isinya.

Terdapat sebuah KTP, SIM A, tabungan yang isinya cukup fantastis serta beberapa surat-surat penting dan sebuah kartu kredit. Dalam pikiran licik ku muncul bisikan untuk menggunakan isi dari dompet itu.

Akan tetapi aku tidak melakukan hal demikian, aku harus tetap mengembalikan dompet ini kepada yang punya. Dengan modal alamat yang tertera dalam KTP itu, setelah pulang dari rumah teman akan segera ku kembalikan dompet itu.

Cerpen Lucu Inspirasi

Di suatu negeri antah barantah hiduplah seorang kakek yang pergi ke berbagai tempat guna mencari sebuah kebahagiaan. Kakek tersebut melihat seekor burung pipit yang sangat indah sehingga menarik perhatiannya pada sebuah oase. Kakek tersebut mencoba untuk menangkapnya dan berhasil.

Ternyata burung pipit ini dapat berbicara “kakek tolong lepaskan saya, saya janji nanti semua permintaan kakek akan saya penuhi”, kata si burung pipit.

“Baiklah akan aku lepaskan apabila kau dapat menjawab pertanyaan dari ku”. Kata sang kakek.

“Katakan saja wahai kakek, semua pertanyaanmu pasti akan aku jawab”. Jawab si burung.

“Di mana, bagaimana, serta kapan kebahagiaan itu akan saya peroleh?” tanya sang kakek.

“Pertama, jangan percaya kepada seiapapun selain Tuhan, ke dua, kakek jangan terlalu berharap kepada sesuatu yang kakek sendiri tidak sanggup untuk melakukannya. Dan ke tiga, jangan sesekali menyesali masa lalu” jawab sang burung dengan penuh jelasnya.

Karena merasa puas dengan jawaban sang burung, akhirnya kakek melepaskan burung pipit tersebut. Akan tetapi begitu dilepas oleh sang kakek burung pipit tersebut meledek kakek tua tersebut. “Dasar kakek bodoh,” kata si burung. “seandainya tadi kakek tidak melepaskan saya, maka kakek akan saya berikan telur emas”.

Setelah mendengar jawaban dari si burung, sang kakek merasa sangat menyesal dan berusaha untuk mengejar burung tersebut. Si burung akhirnya hinggap di ranting pohon cemara.

Karena merasa penasaran kemudian sang kakek berusaha untuk memanjat pohon cemara dan kemudian dia terjatuh dan pingsan. Saat kakek tua siuman, burung pipit tersebut kemudian mendekatinya dan  berkata

“Dasar manusia, padahal baru beberapa menit saya berikan petunjuk untuk meraih kebahagiaan, namun sudah lupa saja.  Kakek ingat kan tentang apa yang tadi saya katakan, kakek jangan percaya kepada siapapun selain Tuhan. Dan saya kan hanya seekor burung, kenapa kakek mempercayai saya?”

“Ke dua, kan tadi sudah saya katakan, jangan berharap akan sesuatu yang kakek tidak dapat melakukannya, dan tadi kakek memaksakan diri memanjat pohon, padahal kan kakek sudah tua, dan akhirnya kakek terjatuh”

“Serta yang ke tiga, jangan sesekali kakek menyesali masa lalu, mengapa tadi kakek menyesal karena telah melepaskan saya?” lanjut si burung sambil terbang ke angkasa meninggalkan kakek tua yang hanya diam termenung.

Cerpen lucu Motifasi

Seorang guru SD yang bernama pak Bono, beliau memiliki seorang murid yang sangat pandai dan pintar sekaligus pendiam, dan karena saking diamnya, hampir tidak pernah bicara. Anak tersebut hanya tersenyum apabila bertemu dengan orang lain, sehingga banyak yang menganggap bahwa dia bisu.

Hingga pada suatu hari pak Bono bertemu dengan sang murid di kantin sekolah. Dan karena untuk mengakrabkan diri dengan anak tersebut pak Bono kemudian bertanya

“Nak, jika kita bicara sesuatu bisa tidak?” tanya pak Bono

Anak tersebut hanya mengangguk dan menjawab dengan singkatnya “ tentang apa pak?”

“Ya tentang apa saja yang perlu kita bicarakan, bisa itu pemandangan alam, nuklir, atau lua angkasa”. Kata pak Bono, dan si anak hanya menatap pak Bono dengan serius.

“Kalau seperti itu baiklah pak, saya ingin bertanya, bapak tahu gak, kenapa kerbau dan kambing yang sama-sama makan rumput memiliki kotoran yang berbeda, kotoran kambing memiliki bentuk bulat dan berwarna hitam, sedangkan kotoran kerbau memiliki bentuk seperti bubur dan berwarna hijau?”

Pak Bono pun mengerutkan kening dan menjawab “waah, bapak tidak tahu tuh, kira-kira kenapa ya?”

“Kalau masalah kotoran saja bapak tidak tahu, bagaimana mungkin bapak merasa cukup pintar untuk mendiskusikan masalah nuklir dengan saya pak?”

No comments:

Post a Comment

Renungan Harian Sabtu 28 November 2020

 Syalom adik-adik.. Bagaimana semangatnya hari ini?? Pasti semuanya baik ya:) Horeeeee!! Nah, sekarang kita merenungkan firman lagi yukkk *K...